Sunday, 9 September 2012

PLC (Programable Logic Controler)

PLC merupakan salah satu perangkat sistem kontrol dimana didalamnya terdiri atas CPU (Central Prosessing Unit) yang dapat menjalankan program-program khusus yang telah dimasukkan ke dalam memori program. Pada PLC dilengkapi dengan modul antarmuka ( interface ) input dan output yang dapat dihubungkan dengan peralatan tambahan atau perangkat keras ( hardware ) lainnya. Dalam PLC tersebut selain terdapat CPU juga dilengkapi dengan beberapa jenis memori antara lain ROM ( Read-Only Memory ), RAM ( Random Acces Memory ), EPROM ( Erasable Programmable Read Only Memory ), EEPROM ( Electrical Erasable Programmable Read Only Memory ).

Pada umumnya PLC lebih sering digunakan dalam dunia industri karena keberadaan PLC tersebut untuk menggantikan panel kontrol konvensional yang dulu telah diterapkan dalam industri, karena pada panel kontrol konvensional tersebut banyak sekali kerugian dan sangat sulit untuk dilakukan perbaikan maupun pemeliharaannya karena banyak memakan waktu.
Kerugian yang sering ditimbulkan pada panel kontrol konvensional tersebut antara lain: 
  • Sangat sulit untuk memodifikasi program lama yang telah dibuat, karena biasanya program tersebut dilakukan menggunakan suatu jalur atau rangkaian nyata ( berupa hardware / relay-relay elektromekanik ) bukan melalui software, sehingga untuk melakukan modifikasi harus memperhatikan dan mempelajari rangkaian sebelumnya.
  • Karena terdiri dari banyak sekali relay dan menggunakan koil pada relay sehingga untuk operasionalnya akan sangat memerlukan konsumsi daya yang cukup besar.
  • Apabila terjadi kerusakan akan sangat sulit dilakukan perbaikan karena sulit dilakukan penelusuran pada titik kerusakan sehingga akan memakan waktu yang lama, oleh karena itu sangat diperlukan orang yang benar benar ahli dan menguasai tentang perangkat dan rangkaian elektronika serta berpengalaman.
  • Banyak sekali tejadi persambungan kabel dalam panel tersebut karena masih menggunakan banyak relay untuk sistem kontrolnya.
Sehingga dengan begitu banyaknya kerugian tersebut mulailah dikembangkan PLC yang akhirnya banyak dipakai dalam industri untuk menggantikan panel kontrol konvensional dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki PLC, antara lain:
  • Mudah sekali untuk melakukan perubahan / modifikasi pada program kontrolnya apabila ada penambahan perangkat keras / hardware baru atau perubahan pada sistem kontrolnya yang menyesuaikan dengan permintaan pada industri karena dapat dilakukan hanya dengan mengganti program yang telah dimasukkan dalam memori PLC tersebut menggunakan perangkat lunak / software khusus, sehingga tidak perlu mengganti ataupun merubah rangkaian utama atau hardware hardware lain yang terhubung dengan PLC tersebut. 
  • Kecepatan proses pada PLC jauh lebih tinggi daripada menggunakan panel kontrol konvensional karena dapat bekerja pada orde mili detik (ms).
  • Konsumsi daya yang diperlukan akan lebih hemat karena telah banyak mengurangi penggunaan relay dalam sistem kontrol tersebut.
  • Perbaikan dan perawatan yang dilakukan akan lebih cepat dan mudah karena dapat dilakukan monitoring menggunakan komputer.
  • Persambungan kabel lebih sedikit dan lebih rapi daripada menggunakan sistem kontrol konvensional karena semua tertuju pada PLC sebagai proses kontrol utamanya.
Salah satu PLC yang sering banyak dijumpai antara lain Omron, Siemens dan Motorola. Namun yang lebih banyak terdapat dipasaran adalah merk Omron karena banyak sekali tersedia di toko elektronika dan sering pula dipakai oleh banyak orang untuk latihan, baik di tingkat SMK maupun mahasiswa D3 atau S1 karena sudah banyak tersedia dalam bentuk kit modul trainning yang sudah dilengkapi input dan output (I/O).

Contoh PLC merk Omron tipe CPM1A










 Kit Training PLC Omron CPM2A










Pada PLC terdapat suatu diagram control yang menentukan proses jalannya program PLC yaitu dinamakan dengan diagram ladder atau diagram tangga. Pada diagram tangga jalannya program yang dilakukan PLC dari atas turun sampai ke bawah dan dari kiri ke arah kanan, mungkin itulah sebabnya disebut diagram tangga. Pada diagram ladder tersebut tersusun atas beberapa simbol dasar yang fungsinya hampir sama dengan sebuah relay yang dijalankan secara elektromekanik menggunakan coil yaitu terdapat normali open (NO) dan normali close (NC). Bagi anda yang masih bingung dapat membaca lebih detail tentang fungsi dan kegunaan dari suatu relay elektromekanik. Karena pada PLC ini fungsi relay elektromekanik akan digantikan dengan suatu simbol yang mewakili fungsi relay yang dapat disusun menggunakan perangkat lunak / software.  Sedangkan hasil dari proses dapat kita hubungkan ke dalam terminal keluaran (output) atau suatu register. Selain itu dalam PLC terdapat pula beberapa instruksi dasar yang wajib dipelajari, antara lain:
  • Instruksi LD dan LDNOT
  • Instruksi AND dan ANDNOT
  • Instruksi OR dan ORNOT
  • Instruksi END
Untuk penjelasan tentang contoh-contoh diagram ladder dan fungsi dari instruksi-intruksi dasar tersebut silahkan download penjelasan instruksi dasar PLC. Pada pemprograman PLC dapat pula mengunakan kode manemonik atau dengan menggunakan diagram ladder cx-programmer. Contoh-contoh sederhana tentang pemprograman PLC menggunakan cx-programmer dapat dilihat pada artikel berikut ini:


Semoga membantu.........

2 comments:

  1. salam kenal mas
    saya juga anak elektro kontrol dan juga lagi belajar blog
    salam berbagi ilmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap... saling sharing aja gpp. Soalnya saya juga lagi sibuk Tesis di S2 jadi jarang update atau cek blog. Terima kasih telah berkunjung.

      Delete